Senin, 23 Mei 2011

ANJURAN UNTUK ANTUSIAS DALAM MEMPELAJARI BAHASA ARAB

Amirul Mukminin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu pernah berkata :
“Hendaklah kamu sekalian tamak (serakah, keranjingan, antusias) mempelajari Bahasa Arab karena Bahasa Arab itu merupakan bagian dari agamamu”.
Ali An-Najar dalam Syahin mengungkapkan mengenai keutamaan Bahasa Arab :
“Bahasa Arab merupakan bahasa yang terluas dan terkaya kandungannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail dan dalam.”
Sementara Abdul Hamid bin Yahya dalam Hasyimy berkata :
“Pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab itu akan menambah (ketajaman) daya nalar.”
Untuk itulah maka perlu terus ditumbuhkan motivasi untuk belajar Bahasa Arab. Walaupun memang disadari bahwa belajar Bahasa Arab dalam pandangan masyarakat kita sekarang bukanlah suatu trend yang kuat. Apalagi setelah negeri-negeri Islam jatuh ke tangan para penjajah barat yang selain menjajah fisik juga meracuni mental mereka sehingga banyak anakanak dari kaum muslimin (anak-anak kita) lebih tertarik untuk mempelajari bahasa para penjajah daripada Bahasa Arab itu sendiri. Ada alasan-alasan lain yang sangat klise yang selalu dikemukakan bahwa kebutuhan sekarang adalah mempelajari bahasa penjajah itu, sementara Bahasa Arab dipandang sebagai kebutuhan yang tidak begitu mendesak. Lebih-lebih jika dikatakan bahwa toh orang bisa shalat walaupun tidak mengerti Bahasa Arab. Oleh karena itu, sekian puluh tahun atau sekian ratus tahun generasi muda Islam terjauhkan dari Bahasa Arab yang benar, bahasa Arab yang fush-hah, bahasa Al-Qur’an yang kita banggakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar